Edukasi lingkungan di sekolah adalah kunci untuk membangun generasi yang peduli dan sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Saat ini, banyak sekolah dan institusi pendidikan mulai mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam kurikulum mereka. Klaten Hijau, sebuah organisasi yang fokus pada pelestarian lingkungan, menggagas kegiatan pendidikan gerakan sadar lingkungan mulai dari lingkup sekolah. Kegiatan ini dirancang untuk mengajarkan siswa, dari usia PAUD hingga universitas, tentang cara mengelola sampah menjadi barang yang bermanfaat.

Peranan Penting Sekolah

Setiap level pendidikan, mulai dari PAUD hingga universitas, harus menjadi ‘kawah candradimuka’ bagi perubahan karakter anak Indonesia. Menjadi manusia yang beradab dan memiliki wawasan serta kesadaran lingkungan sejak dini. Dengan mengajarkan pentingnya pelestarian lingkungan di sekolah, kita tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting yang akan membentuk perilaku anak di masa depan.

Edukasi lingkungan di sekolah dapat membantu siswa memahami dampak perilaku manusia terhadap lingkungan. Berikutnya mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan pelestarian alam. Ketika siswa belajar tentang pentingnya mengelola sampah dan mengurangi polusi, mereka menjadi lebih sadar akan tanggung jawab mereka sebagai warga dunia.

Contoh Sekolah

Banyak sekolah dan universitas di Indonesia yang sudah memulai langkah positif dalam mengajarkan pengelolaan sampah. Hal ini termasuk pengolahan minyak jelantah. Beberapa contoh sekolah yang belajar mendaur ulang minyak jelantah antara lain:

– PAUD Sekolah Alam Palembang: Anak-anak diajarkan cara sederhana untuk mengolah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat, seperti sabun.

– SD Tara Salvia, Tangerang Selatan: Sekolah ini mengajarkan siswa tentang pentingnya mendaur ulang sampah dan cara mengolah minyak jelantah menjadi barang bernilai.

– SMP 22 dan SMA 16 Jakarta Barat: Siswa di sekolah ini mengikuti workshop yang mengajarkan cara mengolah minyak jelantah menjadi bahan pembersih dan sabun.

– Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah: Sekolah ini mengintegrasikan pengolahan minyak jelantah dalam kurikulum praktikum kimia mereka.

– Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, UPN Veteran Jakarta, dan Universitas Indonesia: Mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar dan melakukan penelitian tentang pengelolaan sampah dan daur ulang minyak jelantah.

Edukasi_Lingkungan_di_Sekolah_Updated_p_6

Klaten Hijau : Inisiatif Edukasi Lingkungan di Sekolah

Klaten Hijau akan memulai pelaksanaan edukasi lingkungan bekerja sama dengan satuan pendidikan baik swasta maupun negeri di berbagai tingkatan. Tujuan utamanya adalah menjadi pionir dalam memilah dan mengolah sampah. Melalui kegiatan seperti seminar, diskusi, pelatihan, workshop, hingga gerakan sadar lingkungan sekolah dan institusi pendidikan lainnya. Klaten Hijau berharap dapat menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.

Salah satu program menarik yang akan diimplementasikan adalah pengolahan minyak jelantah. Kegiatan ini disajikan dengan cara yang menarik bagi anak-anak. Salah satu contohnya di perumahan Greenland Forest Park Depok, anak-anak diajarkan mengolah minyak jelantah menjadi mainan bubble tiup, slime, dan playdough. Kegiatan ini tidak hanya edukatif tetapi juga menyenangkan, membuat anak-anak lebih mudah memahami dan tertarik pada konsep daur ulang.

Edukasi_Lingkungan_di_Sekolah_Updated_p_1

Manfaat Edukasi Lingkungan di Sekolah

  1. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Dengan mengintegrasikan edukasi lingkungan dalam kurikulum, siswa menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
  2. Membangun Karakter Peduli Lingkungan: Edukasi lingkungan membantu membentuk karakter siswa menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat.
  3. Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Mengajarkan pengolahan sampah, seperti minyak jelantah, dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mencari solusi untuk masalah lingkungan.
  4. Menyiapkan Generasi Masa Depan yang Bertanggung Jawab: Pendidikan lingkungan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi warga yang bertanggung jawab di masa depan.

Produk hasil dari kegiatan pelatihan dan pendampingan di sekolah, seperti sabun cuci tangan, pembersih lantai, dan karbol toilet. Produk terebut tentunya dapat digunakan di sekolah untuk menunjang kebersihan dan higienitas kegiatan belajar mengajar. Selain itu, melalui program pengabdian masyarakat, kampus juga dapat mengedukasi masyarakat sekitar untuk berperan serta dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Hal ini membantu mengurangi beban tempat pemrosesan sampah di kabupaten dan kota.

Edukasi_Lingkungan_di_Sekolah_Updated_p_8

Kesimpulan

Edukasi lingkungan di sekolah adalah langkah penting untuk membangun generasi yang peduli terhadap lingkungan. Dengan mengajarkan pengelolaan sampah dan daur ulang sejak dini, kita dapat menciptakan anak-anak yang lebih sadar lingkungan dan memiliki karakter yang kuat untuk menjaga bumi kita. Klaten Hijau, dengan berbagai inisiatifnya, berkomitmen untuk menjadi pionir dalam edukasi lingkungan di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan di seluruh Indonesia.

Dengan memulai edukasi lingkungan dari usia dini, kita berharap dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Mari bersama-sama mendukung pendidikan lingkungan di sekolah dan membangun generasi yang peduli terhadap alam.

Info lebih detail tentang pelaksaan kegiatan ini, yuk hubungi Admin kamiĀ disini.